Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Teknik Relaksasi Pernapasan dan Bladder Training terhadap Frekuensi Berkemih pada Lansia Andri Kusuma Wijaya; Fatsiwi Nunik Andari
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.461 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i4.10053

Abstract

ABSTRACT Disorders of urinary frequency or increased frequency of urination where this condition most often occurs in the elderly, of course, this condition requires special attention and is carried out continuously with the aim of minimizing conditions which can certainly be detrimental to sufferers in terms of physical, biological, psychosocial and spiritual health. . One of the interventions in this case non-pharmacological therapy that can be given is breathing relaxation techniques and bladder training where this intervention can certainly reduce the increase in the frequency of urination in an elderly person. Bladder training is one of the efforts to restore impaired bladder function to normal or to neurogenic function. Bladder training is an effective therapy among other non-pharmacological therapies, especially for correcting abnormal urinary frequency. Another non-pharmacological therapy that can reduce the frequency of urination in the elderly is a breathing relaxation technique where it turns out that this therapy can make the elderly able to get used to extending the duration of urination so that eventually the frequency of urination that occurs in the elderly with an abnormal category can change to a frequency that is not excessive. In addition, this breathing relaxation technique is also able to increase the fulfillment of the oxygen needs of the elderly where oxygen is needed by the elderly to improve the performance of a person's neurology or urinary system which ultimately triggers a sensation of urgency resulting in benefits in the form of the elderly being able to control excessive daily urge to urinate. The Purpose goal of this study is to know the distribution of respondent characteristics based on the category level of urinary frequency in the elderly before and after being given breathing relaxation techniques and bladder training while another expected goal is to know the effect of breathing relaxation techniques and bladder training on urinary frequency in the elderly at the Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu Social Institution. This research is a quantitative study using the Quasi Experiment method (One group pre-post design). Where later this research data will be analyzed both univariately and bivariately using the dependent T test which is used to see the effect of giving breathing relaxation technique therapy and bladder training on urinary frequency in the elderly at Tresna Werdha Pagar Dewa Social Institution Bengkulu. The results of this study for univariate analysis showed that the frequency distribution of respondents was based on the category of urinary frequency before administration of breathing relaxation techniques and bladder training where most of the 15 respondents had abnormal urination patterns (100%). While the results of the frequency distribution of respondents were based on the category of frequency of urination after giving breathing relaxation technique therapy and bladder training where the majority of respondents had normal urination patterns with a total of 12 respondents (80%), while 3 respondents had abnormal urination patterns (20%). The results of bivariate analysis obtained from this study using the t-dependent statistical test obtained P value = 0.000 <0.05 so that there is an effect of breathing relaxation techniques and bladder training on urinary frequency in the elderly. The conclusion of the results of this study is that there is an effect of breathing relaxation techniques and bladder training on urinary frequency in the elderly at Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu Social Institution Keywords: Elderly, Bladder Training, Breathing Relaxation Technique.  ABSTRAK  Gangguan frekuensi berkemih atau peningkatan frekuensi buang air kecil dimana kondisi ini paling sering terjadi pada lansia  tentunya kondisi ini membutuhkan perhatian khusus dan dilakukan secara terus menerus  dengan tujuan agar dapat meminimalisir  kondisi yang tentunya dapat merugikan penderita dari sisi kesehatan baik fisik, biologis dan psikosoial dan spiritual. Salah satu intervensi dalam hal ini terapi non farmakologis yang bisa diberikan ialah melakukan teknik relaksasi pernapasan dan bladder training dimana intervensi ini tentunya dapat mengurangi peningkatan frekuensi berkemih seorang lansia. Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi neurogenic. Bladder training ini salah satu terapi yang efektif diantara terapi nonfarmakologi lainya terutama untuk memperbaiki frekuensi berkemih yang polanya abnormal. Terapi nonfarmakologi lainya yang dapat mengurangi frekuensi berkemih pada lansia ialah teknik relaksasi pernapasan dimana ternyata terapi ini dapat membuat lansia mampu membiasakan memperpanjang durasi berkemihnya sehingga akhirnya frekuensi berkemih yang terjadi pada lansia dengan kategori abnormal dapat berubah  menjadi frekuensi yang  normal atau tidak berlebihan. Selain itu teknik relaksasi pernapasan ini juga mampu meningkatkan pemenuhan kebutuhan oksigen lansia dimana oksigen tersebut dibutuhkan lansia guna meningkatkan kinerja neurologi atau system perkemihan seseorang yang akhirnya memicu terjadinya sensasi urgensi sehingga menimbulkan manfaat berupa lansia akan dapat mampu mengontrol keinginan buang air kecil sehari-hari yang berlebihan. Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini ialah diketahui distribusi karateristik responden berdasarkan tingkat kategori frekuensi berkemih   pada lansia sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi pernapasan dan bladder training sementara tujuan lain yang diharapkan ialah apakah ada pengaruh  teknik relaksasi pernapasan dan bladder training terhadap frekuensi berkemih pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu.  Penelitian yang dilakukan ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Experiment (One group pre-post design). Dimana nantinya data penelitian ini akan dilakukan analisis baik secara univariat maupun analisis secara bivariate dengan menggunakan uji t dependent yang dipergunakan untuk melihat pengaruh dari pemberian terapi  teknik relaksasi pernapasan dan bladder training terhadap frekuensi berkemih pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu. Hasil dari penelitian ini untuk analisis univariat diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori frekuensi berkemih sebelum pemberian terapi teknik relaksasi pernapasan dan bladder training  dimana sebagian besar 15 responden  tidak normal dalam pola berkemih (100 %). Sementara hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori frekuensi berkemih setelah pemberian terapi teknik relaksasi pernapasan dan bladder training  dimana sebagian besar responden normal dalam pola berkemih dengan jumlah 12 responden (80 %), sementara 3 responden memiliki pola berkemih tidak normal (20%). Hasil analisis bivariat yang diperoleh dari penelitian ini dengan menggunakan uji statistic uji t-dependent didapatkan  P value= 0,000 < 0,05 sehingga ada pengaruh teknik relaksasi pernapasan dan bladder training terhadap frekuensi berkemih pada lansia. Kesimpulan hasil dari penelitian ini ialah ada pengaruh teknik relaksasi pernapasan dan bladder training terhadap frekuensi berkemih pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu Kata Kunci: Lansia, Bladder Training , Teknik Relaksasi Pernafasan